Monday, January 10, 2005

PASAL 9 Hidup Rasuli

29. Saudara-saudari hendaknya mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan segenap kekuatan, serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Hendaklah mereka meluhurkan Tuhan dalam pekerjaan mereka, sebab untuk itulah ia mengutus mereka ke seluruh dunia, yakni untuk menjadi saksi suara-Nya dengan perkataan dan perbuatan dan untuk memberitahukan kepada semua orang, bahwa tak ada yang mahakuasa selain Dia. {bdk Mrk 12:30 bdk Mat 22:39 bdk SrtBrm I,1:1 bdk Tob 13:6 bdk Tob 13:4 bdk SrtOrd 8- 9}30. Sebagaimana mereka mewartakan damai dengan suaranya, demikian juga hendaknya mereka sendiri memiliki damai itu di dalam hati dengan lebih berlimpah-limpah lagi. Jangan sampai ada orang yang menjadi marah atau tersandung gara-gara mereka; tetapi sebaliknya mereka hendaknya membangkitkan kedamaian, kebaikan hati dan kerukunan dalam semua orang karena kelembutan hati mereka. Sebab Saudara-saudari justru dipanggil untuk menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang remuk dan memanggil kembali yang tersesat.Di mana pun mereka berada, hendaklah mereka ingat, bahwa mereka telah menyerahkan diri dan mempercayakan diri mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Maka demi cinta kaish kepada-Nya, mereka harus siap untuk menghadapi musuh, baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan; sebab Tuhan berfirman: Berbahagialah mereka yang dianiaya koleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. {bdk KKS 14:58 ADTB 16:10-12 Mat 5:10}31. Dalam cinta kasih yang Allah adanya, Saudara-saudari semuanya, entah mereka itu berdoa entah melayani atau bekerja, hendaknya berusaha merendahkan diri dalam segala-galanya; janganlah mereka bermegah-megah dan merasa puas diri serta menyombongkan diri dalam hati atas perkataan dan perbuatan baik mereka; bahkan juga jangan atas kebaikan mana pun yang pernah diperbuat Allah atau difirmankan serta dikerjakan-Nya dalam diri mereka atau dengan perantaraan mereka. Pada setiap tempat dan dalam keadaan apa pun haruslah mereka mengakui bahwa segalanya yang baik adalah milik Tuhan Allah yang Mahatinggi dan Penguasa segala sesuatu; dari Dia berasallah segalanya yang baik, maka kepada-Nya mereka harus bersyukur. {1Yoh 4:16 bdk ADTB 17:5-6 bdk ADTB 17:17}


edited by tmasb
Konstitusi art.2: Iman akan Allah
yang menjadi Dasar eksistensi kita,
yang telah menciptakan kita, yang aktif dalam diri kita,
hendak kita hayati dalam ketergantungan dan penyerahan pada-Nya.





edited by tmasb
Konstitusi art.8: kita diminta untuk menjadi pewarta, penyebar cinta kasih dan pembawa keselamatan,
untuk berada di tengah-tengah dunia
seraya mendengarkan dan melayani,
untuk melihat Roh Allah giat dalam orang lain,
untuk memajukan berkat-Nya yang menyelamatkan,
dan bersedia membawa pembaharuan.






edited by tmasb
Konstitusi art.14:
Pembaktian khas kepada Allah, sesama dan dunia yang menandai hidup bakti kita demi Kerajaan Surga dan yang menggerakkan kita untuk bekerja terus-menerus, menuntut semangat semadi dan berdoa, baik secara pribadi maupun secara bersama.
Dari sebab itu kita mau setiap hari merenungkan kembali keterikatan kita pada Allah, sesama manusia dan dunia.





edited by tmasb
Konstitusi art.35: Setiap saudara hendaknya tetap berusaha mengembangkan diri
baik budi maupun hati
dan lebih-lebih kehidupan rohani yang diarahkan pada pendalaman spiritualitas kita
dan kemampuan tugas kerasulannya. Hendaknya para pemimpin maupun komunitas mendukung pelaksanaan formasio ini.





edited by tmasb
Konst. art.43:
Keterikatan satu sama lain sebagai saudara akan selalu menguatkan kita
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pekerjaan dan
dalam pergaulan kita di dunia,
medan kita hidup besama dan menunaikan tugas kita.
Sebab kita hanya dapat memanusiakan diri dalam kebersamaan dengan orang lain,
dan hanya mampu memberi makna kepada hidup kita
dengan hidup bersama orang lain.

edited by tmasb ' }