Monday, January 10, 2005

Anggaran Dasar Ordo III St. Fransiskus Assisi

Kata-kata Santo Fransiskus untuk para pengikutnya.
Semua orang yang mencintai Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan akal-budi, dengan segala kekuatan dan mencintai sesamanya seperti dirinya sendiri, serta membenci tubuh mereka dengan cacat dan dosa-dosanya, dan menyambut Tubuh dan Darah Tuhan kita Yesus Kristus, serta menghasilkan buah-buah pertobatan yang pantas: Oh betapa bahagia dan terberkatilah mereka itu, pria maupun wanita, apabila hal-hal itu mereka lakukan dan terus lakukan dengan tekun; karena Roh Tuhan akan tinggal pada mereka dan akan memasang tempat tinggal dan kediaman-Nya pada mereka; maka mereka menjadi anak-anak Bapa surgwi, yang karyaNya mereka laksanakan; dan menjadi mempelai, saudara dan ibu Tuhan kita Yesus Kristus. Kita menjadi mempelai-Nya, bila jiwa yang setia disatukan dengan Tuhan kita Yesus Kristus oleh Roh Kudus. Kita menjadi saudara-Nya, bila kita melaksanakan kehendak Bapa yang ada di surga. Kita menjadi ibu-Nya, bila kita mengandung Dia di dalam hati dan tubuh kita karena cinta ilahi dan karena suara hati yang murni dan jernih; kita melahirkan Dia melalui karya yang suci, yang harus bercahaya bagi orang lain sebagai contoh. Oh betapa mulia, kudus dan agungnya mempunyai Bapa di surga! Oh betapa kudus, menghibur, indah dan mengagumkan mempunyai mempelai yang demikian!. Oh betapa kudus dan mesranya, betapa menyenangkan, menyejukkan dan menenteramkan, manis dan sedap dan patut diinginkan melampaui segalanya mempunyai saudara dan anak yang demikian: Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mempertaruhkan nyawa untuk domba-domba-Nya dan berdoa kepada Bapa, kata-Nya: Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Dan firman yang telah Engkau sampaikan kepada-Ku, telah Kusampaikan kepada mereka; dan mereka telah menerimanya dan percaya benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu dan mereka tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku memohon untuk mereka dan bukan untuk dunia. Berkatilah dan kuduskanlah mereka dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka. Bukan untuk mereka saja Aku memohon, tetapi juga untuk mereka yang akan percaya kepada-Ku karena perkataan mereka, agar mereka dikuduskan menjadi satu sama seperti kita. Dan Aku mau, ya Bapa, supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama Aku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku di dalam kerajaan-Mu. Amin. {Srt Brm I,1 bdk Mrk 12:30 bdk Mt 22:39 bdk Yes 11:2 bdk Yoh 14:23 bdk Mt 12:50 bdk Mt 12:50 bdk Kor 6:20 bdk Mt 5:16 bdk Yoh 10:15 Yoh 17:11 Yoh 17:6 Yoh 17:8 bdk Yoh 17:9 Yoh 17:17, 19 Yoh 17:20 Yoh 7:23, 11Yoh 17:24 Mat 20:21}


edited by tmasb
Konstitusi art.2: Iman akan Allah
yang menjadi Dasar eksistensi kita,
yang telah menciptakan kita, yang aktif dalam diri kita,
hendak kita hayati dalam ketergantungan dan penyerahan pada-Nya.





edited by tmasb
Konstitusi art.8: kita diminta untuk menjadi pewarta, penyebar cinta kasih dan pembawa keselamatan,
untuk berada di tengah-tengah dunia
seraya mendengarkan dan melayani,
untuk melihat Roh Allah giat dalam orang lain,
untuk memajukan berkat-Nya yang menyelamatkan,
dan bersedia membawa pembaharuan.






edited by tmasb
Konstitusi art.14:
Pembaktian khas kepada Allah, sesama dan dunia yang menandai hidup bakti kita demi Kerajaan Surga dan yang menggerakkan kita untuk bekerja terus-menerus, menuntut semangat semadi dan berdoa, baik secara pribadi maupun secara bersama.
Dari sebab itu kita mau setiap hari merenungkan kembali keterikatan kita pada Allah, sesama manusia dan dunia.





edited by tmasb
Konstitusi art.35: Setiap saudara hendaknya tetap berusaha mengembangkan diri
baik budi maupun hati
dan lebih-lebih kehidupan rohani yang diarahkan pada pendalaman spiritualitas kita
dan kemampuan tugas kerasulannya. Hendaknya para pemimpin maupun komunitas mendukung pelaksanaan formasio ini.





edited by tmasb
Konst. art.43:
Keterikatan satu sama lain sebagai saudara akan selalu menguatkan kita
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pekerjaan dan
dalam pergaulan kita di dunia,
medan kita hidup besama dan menunaikan tugas kita.
Sebab kita hanya dapat memanusiakan diri dalam kebersamaan dengan orang lain,
dan hanya mampu memberi makna kepada hidup kita
dengan hidup bersama orang lain.

edited by tmasb ' }